Rabu, 18 Juni 2014

Perumusan Strategi: Analisis Visi dan Misi Kementerian Pekerjaan Umum




STRATEGY FORMULATION
(Perumusan Strategi: Analisis Visi dan Misi Kementerian Pekerjaan Umum)


DOSEN
Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah, SE., M.Si, Ak.

Oleh :
Anjelita (120620120505)





FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
PERUMUSAN STRATEGI

Visi dan Misi Bisnis
Ketika berbicara tentang strategi atau tujuan jangka panjang suatu perusahaan atau organisasi, secara umum orang akan menghubungkannya dengan visi dan misi organisasi. Perbedaan visi dan misi biasanya dijelaskan dengan perbedaan kata “Apa” (untuk visi) dan “Mengapa” (untuk misi).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Visi adalah kemampuan untuk melihat pada inti persoalan; 2 pandangan atau wawasan ke depan: seluruh rakyat mempunyai -- yg sama mengenai perjuangan bangsa; 3 kemampuan untuk merasakan sesuatu yang tidak tampak melalui kehalusan jiwa dan ketajaman penglihatan; 4 apa yg tampak di khayalan; 5 penglihatan; pengamatan, sedangkan Misi adalah 1 perutusan yg dikirimkan oleh suatu negara ke negara lain untuk melakukan tugas khusus dl bidang diplomatik, politik, perdagangan, kesenian, dsb: -- perdagangan kita akan mengadakan kunjungan ke luar negeri; 2 tugas yg dirasakan orang sbg suatu kewajiban untuk melakukannya demi agama, ideologi, patriotisme, dsb; 3 Kris kegiatan menyebarkan Kabar Gembira (Injil) dan mendirikan jemaat setempat, dilakukan atas dasar pengutusan sbg kelanjutan misi Kristus;.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Visi adalah jawaban atas pertanyaan “Apa yang ingin kita capai?” sedangkan Misi menjawab pertanyaan “Mengapa kita ada dalam bisnis ini?” Misi menjelaskan alasan keberadaan organisasi. Dua hal inilah yang lazimnya dikaitkan bila orang berbicara tentang tujuan organisasi.
Manajemen strategik dapat dipraktekkan atau diterapkan dalam unit-unit organisasional yang berbeda ukuran besaran organisasi (size), dalam kelompok-kelompok perusahaan, perusahaan secara individual, pada divisi-divisi atau bidang-bidang fungsional dalam perusahaan, pada departeman-departemen pemerintahaan, serta pada organisasi nirlaba.
Menurut Fred R. David (2011), “Strategic management can be defined as the art and science of formulating, implementing, and evaluating cross-functional decisions that enable an organization to achieve its objectives.”
Fred R. David menjelaskan bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan, yaitu, memformulasikan strategi, mengimplementasikan strategi dan mengevaluasi strategi. Sebuah bisnis baru pada awalnya merupakan sekumpulan gagasan dimana si pemilik organisasi memiliki keyakinan untuk menawarkan suatu produk atau jasa kepada pelanggan, pada suatu wilayah geografis tertentu, menggunakan sejumlah teknologi, dengan harga yang menguntungkan.
Ketika keyakinan tentang awal bisnis ditulis, tulisan tersebut mencerminkan ide dasar yang sama yang menjadi dasar pernyataan visi dan misi. Dengan berkembangnya suatu bisnis maka dasar-dasar keyakinannya akan dikaji ulang dan mungkin direvisi, akan tetapi gagasan-gagasan aslinya biasanya masih tercermin dari visi dan misi yang direvisi tersebut.
Tahap memformulasikan strategi antara lain menetapkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi organisasi dari sudut pandang eksternal, menetapkan kelemahan dan keunggulan yang dimiliki organisasi dari sudut pandang internal, menyusun rencana jangka panjang, membuat strategi-strategi alternatif dan memilih strategi tertentu yang akan dicapai.
Tahap mengimplementasikan strategi memerlukan suatu keputusan dari pihak yang berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi pegawai, dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki sehingga strategi yang sudah diformulasikan dapat dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi pendukung budaya, merencanakan struktur organisasi yang efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget, mengembangkan dan utilisasi sistem informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap kinerja organisasi. Mengimplementasikan strategi sering disebut sebagai “action stage” dari manajemen strategis. Pengimplementasian strategi memiliki maksud memobilisasi para pegawai dan manajer untuk menterjemahkan strategi yang sudah diformulasikan menjadi aksi.
Tahap mengevaluasi strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat perlu untuk mengetahui ketika ada strategi yang sudah diformulasikan tidak berjalan dengan baik. Evaluasi strategi memiliki tiga aktifitas yang fundamental, yaitu mereview faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar untuk strategi saat ini, mengukur performa dan mengambil langkah korektif.
Ingin Menjadi Apakah Kita?
Visi dan misi merupakan hal yang sangat penting untuk disepakati bersama baik oleh para manajer maupun eksekutif di setiap organisasi. Pernyataan visi dan misi  biasanya sering kali ditulis pada halaman depan laporan tahunan, dan dipublikasikan pada sejumlah tempat di kantor atau gedung perusahaan tersebut agar diketahui oleh karyawan dan manajemen.
Visi dasar perusahaan yang hendak dicapai sangat penting untuk disepakati oleh para manajer dan eksekutif di setiap organisasi. Sebuah Visi harus dapat menjawab sebuah pertanyaan. Pertanyaan tersebut yaitu “Ingin menjadi apakah kita?”. Visi yang jelas merupakan dasar untuk membuat pernyataan misi yang komprehensif.
Contoh visi dan Misi:
ü    Visi dan Misi Kementerian Pekerjaan Umum
Visi:
Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Andal untuk Mendukung Indonesia Sejahtera 2025.

Misi:
1.       Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari pembangunan nasional dan daerah serta keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan berkelanjutan.
2.       Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air.
3.       Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan.
4.       Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur permukiman yang terpadu, andal dan berkelanjutan.
5.       Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan menjamin adanya keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi, proses penyelenggaraan konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku sektor konstruksi tumbuh dan berkembang.
6.       Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan: IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria pendukung infrastruktur PU dan permukiman.
7.       Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance.
8.       Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN di lingkungan Kementerian PU dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan dan pengawasan profesional.
ü    Visi dan Misi Balitbang PU
Visi
Terwujudnya IPTEK yang berkelanjutan mendukung penyelenggaraan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Andal.

Misi
Misi Balitbang PU, pada dasarnya juga harus selaras dengan Misi Organisasi induknya yaitu Kementerian PU, maka untuk mencapai Visi Badan Litbang : “ Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan: IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria pendukung infrastruktur PU dan permukiman, ditetapkan Misi Badan Litbang Kementerian PU 2010 – 2014 sebagai berikut:
1.       Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan: IPTEK, norma standar, pedoman, manual dan/ atau kriteria pendukung infrastruktur bidang Sumber Daya Air;
2.       Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan: IPTEK, norma standar, pedoman, manual dan/ atau kriteria pendukung infrastruktur bidang Jalan dan Jembatan;
3.       Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan: IPTEK, norma standar, pedoman, manual dan/ atau kriteria pendukung infrastruktur bidang Permukiman;
4.       Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan: IPTEK, norma standar, pedoman, manual dan/ atau kriteria pendukung infrastruktur aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan;
5.       Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance.

ü    Visi dan Misi Pembangunan Bidang Cipta Karya

VISI
Terwujudnya permukiman perkotaan dan perdesaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan melalui penyediaan infrastruktur yang handal dalam pengembangan permukiman, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan penyehatan lingkungan permukiman dan penataan bangunan dan lingkungan.

MISI
1         Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana (infrastruktur) permukiman di perkotaan dan perdesaan dalam rangka mengembangkan permukiman yang layak huni, berkeadilan sosial, sejahtera, berbudaya, produktif, aman, tenteram, dan berkelanjutan untuk memperkuat pengembangan wilayah.
2         Mewujudkan kemandirian daerah melalui peningkatan kapasitas pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman, termasuk pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasinya.
3         Melaksanakan pembinaan penataan kawasan perkotaan dan perdesaan serta pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara yang memenuhi standar keselamatan dan keamanan bangunan.
4         Menyediakan infrastruktur permukiman bagi kawasan kumuh/nelayan, daerah perbatasan, kawasan terpencil, pulau-pulau kecil terluar dan daerah tertinggal, serta air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air.
5         Memperbaiki kerusakan infrastruktur permukiman dan penanggulangan darurat akibat bencana alam dan kerusuhan sosial.
6         Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM yang profesional, serta pengembangan NSPM, dengan  menerapkan prinsip good governance

ü    Visi & Misi Direktorat Jenderal Bina Marga
" Terwujudnya sistem jaringan jalan yang andal, terpadu & berkelanjutan di seluruh wilayah nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial "
Direktorat Jenderal Bina Marga mampu menyediakan jaringan jalan yang yang andal, terpadu & berkelanjutan serta mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial demi tercapainya Indonesia yang Aman, Adil dan Demokratis serta Lebih Sejahtera melalui pengaturan, pembinaan, pembangunan, pengusahaan dan pengawasan yang meliputi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Misi Direktorat Jenderal Bina Marga:
1        Mewujudkan jaringan jalan nasional yang berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai, untuk melayani pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah dan kawasan strategis nasional.
2        Mewujudkan jaringan jalan nasional bebas hambatan antar perkotaan dan di kawasan perkotaan yang memiliki intensitas pergerakan logistik tinggi yang menghubungkan dan melayani pusat-pusat kegiatan ekonomi utama nasional.
3        Memfasilitasi agar kapasitas pemerintah daerah meningkat dalam menyelenggarakan jalan daerah yang berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai.

ü    Visi, misi, dan nilai nilai Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Visi

Terpenuhinya sumber daya insani (sumber daya manusia aparatur bidang pekerjaan umum) yang profesional.

 

Misi

1.       Mengembangkan pola kediklatan
2.       Membangun networking dan join operation
3.       Mengembangkan materi/modul kediklatan
4.       Melakukan pendidikan dan pelatihan
5.       Mengembangkan dan memberdayakan Widyaiswara
6.       Membina akreditasi dan sertifikasi

 

Nilai

Nilai nilai yang dijunjung tinggi oleh Pusdiklat PU dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah kerjasama, profesional, efektif, komitmen, integritas, dan keimanan.
Sumber: Manual Mutu Kementerian Pekerjaan Umum Sekretariat Jenderal Pusat Pendidikan Dan Pelatihan No. Dokumen: PDL/MM Revisi ke : 03

Apakah Bisnis Kita?
Bapak manajemen modern (Peter Drucker) yang memberikian dasar pemikiran mengenai pernyataan misi. Drucker mengatakan bahwa mengajukan pertanyaan,” Apakah bisnis kita?” sama dengan menanyakan “Apakah misi kita”.
Pernyataan Misi mengungkapkan keinginan organisasi untuk menjadi apa dan siapa yang akan dia layani. Pernyataan visi dan misi yang dibuat dengan baik, diakui oleh para praktisi dan akademisi sebagai langkah awal dalam manajemen strategis. Perusahaan / organisasi yang membuat dan secara sistematis mengkaji kembali, menyusun kembali, dan menegaskan visi dan misinya, memperlakukan keduanya sebagai dokumen hidup dan menganggapnya sebagai bagian integral dari budaya perusahaan dan memperoleh manfaat yang besar.


Visi versus Misi
Pertanyaan misi menjawab “Apakah bisnis kita”, sedangkan pernyataan visi menjawab ”Ingin menjadi apakah kita”.
Visi dan misi yang diciptakan dan dibentuk oleh karyawan dan manajer secara bersama-sama, hasilnya akan mencerminkan visi pribadi para karyawan dan manajer yang ada di dalam hati dan fikiran mereka mengenai masa depan.
Visi bersama menciptakan kepentingan bersama yang dapat mengalihkan rasa bosan akibat rutinitas pekerjaan sehari-hari ke dunia baru yang penuh peluang dan tantanan dari para pegawai dan manajement nya



Proses Membuat pernyataan Misi
Seperti kita lihat dalam model manajemen trategis, pernyusunan misi yang jelas diperlukan sebelum strategi-strategi alternatif dapat dirumuskan dan dilaksanakan.
Pendekatan yang banyak dilakukan dalam pembuatan pernyataan adalah
1        Memlih sejumlah artikel mengenai pernyataan misi dan minta para manajer membacanya sebagai latar belakang informasi.
2        Kemudian para manajer menyiapkan pernyataan misi untuk organisasi.
3        Seorang fasilitator atau komite manajer puncak menggabungkan pernyataan-pernyataan tersebut menjadi satu pernyataan mini tertulis dan membagikannya kepada semua manajer.
4        Kemudian para manager tersebut di minta mengubah, menambah atau menghapus dan melalui sebuah rapat merevisi pernyataan misi tersebut.
Proses membuat pernyataan misi tersebut merupakan peluang besar bagi para perencana strategi dalam memperoleh dukungan yang diperlukan dari manager dalam perusahaan.

Pentingnya Pernyataan Visi dan Misi
Banyak buku literatur yang menerangkan pentinggnya pernyataan visi dan misi dalam manajemen strategis yang efektif, walau banyak penelitian yang menyimpulkan berbeda. Rarrick dan Vitton menyimpulkan bahwa perusahaan-perusahaan dengan pernyataan misi tertulis memiliki tingkat kembali modal dua kali lebih besar dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki misi tertulis. Bart dan Baetz menyimpulkan adanya hubungan positif antara pernyataan misi dan kinerja organisasi. Business weeks melaporkan bahwa perusahaan-perusahaan yang mempunyai misi menghasilkan 30% keuntungan lebih banyak secara standar financial tertentu dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memilikinya.
King dan Cleland menyarankan agar organisasi –organisasi membuat pernyataan misi tertulis secara seksama dan teliti karena sejumlah alasan bahwa pernyatan misi diperlukan:
a.       Untuk memastikan tujuan dasar organisasi
b.       Untuk memberikan dasar atau standar alokasi sumber daya
c.       Untuk menciptakan kondisi / iklim organisasi yang umum
d.       Untuk menjadi titik utama individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah organisasi serta mencegah yang tidak sejalan untuk berpartisipasi lebih jauh dalam aktivitas organisasi
e.       Untuk memfasilitasi penterjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan penugasan hingga tanggung jawab
f.        Untuk memberikan tujuan dasar dan menterjemahkan tujuan dasar yang terukur dalam parameter waktu, biaya, dan kinerja dapat diawasi dan dievaluasi.
Reuben Mark, Mantan CEO Coltage, mengemukakan bahwa misi misi yang jelas harus secara bertahap mendunia. Pemikiran Mark mengenai Visi adalah sebagai berikut:
    Ketika meminta setiap orang untuk memahami tujuan perusahaan, yang sangat penting ditonjolkan adalah sebuah visi global, bukan pesan-pesan yang berlainan untuk budaya-budaya yang berbeda. Caranya adlah dengan membuat visi yang sederhana namun tinggi. Seperti,” kami membuat komputer tercepat di dunia” atau “Layanan telepon untuk semua orang”. Anda tidak akan pernah bisa memaksa orang membeli senapan mesin karena alasan finansial. Harus ada sesuatu yang membuat orang merasa lebih baik, dan merasa menjadi bagian dari sesuatu.

Resolusi terhadap Pandangan Yang Beragam
Pembuatan pernyataan misi yang komrehensif sangat penting karena beragam pandangan di antara para manajer dapat diungkapkan dan diselesaikan melalui proses pembuatan pernyatan misi tersebut. Pertanyaan “ Apakah bisnis kita?” bisa menimbulkan kontroversi dan perselisihan. Perbedaan yang besar diantara para perencana strategi organisasi mengenai pernyataan visi dan misi dapat menimbulkan kesulitan jika tidak diselesaikan. Perubahan terhadap misi selalu mengarah pada perubahan tujuan, strategi organisasi, dan perilaku.
Perbedaan yang tidak diungkapkan atau hanya sebagian dipahami mengenai definisi misi bisnis mendasari masalah-masalah keperibadian, komunikasi, dan gangguan yang cenderung memecah belah kelompok manajemen puncak.
Seringkali para perencana strategi membuat pernyatan visi dan misi bisnis hanya jika organisasi mengalami kesulitan.
Menurut Drucker, waktu yang paling baik untuk secara serius menanyakan “ Ingin menjadi apakah kita?” dan “ apakah bisnis kita?” adalah ketika perusahaan telah sukses.
Pernyataan visi dan misi merupakan kendaraan yang efektif untuk berkomunikasi dengan para stakeholders internal dan eksternal. Visi dan misi memberikan para manajer kesatuan arah yang melebihi kepentingan pribadi, kepentingan sempit dan sementara. Visi dan misi memunculkan rasa pengharapan yang sama diantara semua tingkat dan angkatan karyawan.visi dan misi menyatukan semua nilai yang dimiliki oleh setiap orang dan kelompok kepentingan sepanjang waktu. Visi dan misi menegaskan nilai dan tujuan yang dapat dipahami dan diterima oleh semua pihak diluar perusahaan. Pada akhirnya visi dan misi menguatkan komitmen perusahaan terhadap kegiatan yang bertanggung jawab, yang sejalan dengan kebutuhan untuk mempertahankan dan melindungi klaim-klaim penting dari orang-orang dalam perusahaan akan suatu kelangsungan hidup yang tahan lama, tumbuh, dan menguntungkan untuk perusahaan.
Karakteristik Pernyataan Misi
1        Pernyataan Sikap
Sebuah pernyataan misi lebih dari sekedar pernyatan mengenai rincian yang spesifik. Pernyatan misi merupakan sebuah pernyataan sikap dan pandangan yang biasanya memiliki lingkup yang luas karena memiliki dua alasan utama yaitu :
1        Sebuah pernyataan misi yang baik biasanya memungkinkan dimunculkan dan dipertimbangkannya sejumlah tujuan dan strategi alternatif yang mungkin dapat diambil tanpa terlalu menyumbat kreativitas management. Sebaliknya pernyatan terlalu umum yang mencakup semua strategi alternatif akan suli sekali dijalankan.
2        Pernyataan misi harus cukup luas agar bisa secara efektif menyatukan berbagai perbedaan diantara para stakeholder sekaligus menarik bagi mereka, yaitu setiap orang dan kelompok yang memiliki kepentingan atau hak terhadap perusahaan.
Para stakeholder meliputi: karyawan, manajer, pemegang saham, dewan direksi, pelanggan, pemasok, distributor, kreditor, pemerintah, serikat buruh, pesaing, kelompok lingkungan dan masyarakat umum. Pernyataan misi yang baik biasanya menunjukkan komitmen perhatian perusahaan terhadap upaya-upaya untuk memenuhi tuntutan dari berbagai stakeholder.
Pernyataan misi yang efektif tidak boleh terlalu panjang. Disarankan sebaiknya tidak lebih dari 200 kata. Perntaan misi yang efektif juga dapat membangkitkan perasaan dan emosi yang positif terhadap organisasi. Pernyataan misi harus dapat memberikan semangat untuk memotifasi pembacanya melakukan tindakan. Pernyataan misi yang efektif mencerminkan arah dan strategi pertumbuhan di masa depan yang didasarkan atas analisis internal dan eksternal yang berpandangan ke depan. Pernyatan misi harus memiliki orientasi yang dinamis, sehingga dapat menilai arah pertumbuhan yang paling menjanjikan dan kurang menjanjikan.
2        Orientasi Pelanggan
Pernyataan misi yang baik menggambarkan tujuan, pelanggan, produk atau jasa, pasar, filsafat, dan teknologi dasar yang dimiliki organisasi.
Misi yang baik seharusnya:
1        Merefleksikan antisipasi pelanggan, dengan senantiasa mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan, kemudian menyediakan produk untuk memenuhi kebutuhan.
2        Mengidentifikasi kegunaan produk bagi pelanggan, maka misi tidak berfokus pada produk, tetapi fungsi atau kegunaan atau kebutuhan.
Alasan utama membuat pernyataan misi bisnis adalah agar bisa menarik para pelanggan penting bagi perusahaan.
3        Pernyataan kebijakan Sosial
Kebijakan sosial (social responsibility), merupakan penempatan tertinggi filosofi dan pemikiran pendiri organisasi dan manajerial. Isu-isu sosial menuntut strategist tidak hanya berkewajiban terhadap stakeholders, tetapi juga tak kalah pentingnya  bagi customer, environmentalist, kelompok minoritas, publik, dan kelompok lainnya. Kebijakan social secara langsung mempengaruhi pelanggan, produk, pasar, teknologi, profitabilitas, konsep diri, public image. Kebijakan sosial harus diintegrasikan dalam seluruh aktifitas manajemen stratejik, termasuk penyusunan misi.
Komponen Pernyataan Misi
Format pernyataan misi berbeda-beda dalam panjangnya, isi, bentuk, dan spesifiknya. Misi yang efektif meliputi dan cerminan dari 9 komponen penting, yaitu:
1        Customer, pelanggan, Siapa pelanggan perusahaan ?
2        Product, Apa produk baik berupa barang maupun jasa utama yang dihasilkan perusahaan?
3        Market, pasar, secara geografi, dimana perusahaan berkompetisi ?
4        Technology, Apakah perusahaan menerapkan teknologi terbaru, tercanggih ? atau teknologi apa yang digunakan ?
5        Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas, apakah perusahaan memiliki komitmen untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan keuangan yang baik ?
6        Filosofi, apa dasar-dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas etika ?
7        Konsep diri, apa kemampuan khusus atau keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan ?
8        Perhatian akan citra public, apakah perusahaan responsive terhadap pemikiran sosial, masyarakat, dan lingkungan ?
9        Perhatian akan karyawan, apakah karyawan dianggap dan diperlakukan sebagai aset yang berharga bagi perusahaan
Menulis dan Mengevaluasi Pernyataan Misi
Penilaian pernyataan misi perlu dilakukan untuk meyakinkan apakah misi yang selama ini menjadi landasan segala aktifitas perusahaan masih efektif atau tidak. Evaluasi misi diperlukan karena perubahan yang selalu terjadi baik dari internal maupun eksternal, sehingga bisa jadi misi yang terdiri dari 9 komponen dalam perkembangannya sudah tidak sesuai lagi. Maka evaluasi misi dilakukan dengan menilai apakah misi meliputi 9 komponen atau tidak. Semakin lengkap komponen misi semakin efektif, sebaliknya semakin sedikit komponen yang ada dalam misi maka semakin tidak efektif pernyataan misi tersebut.










PEMBAHASAN VISI DAN MISI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
MENURUT FRED R. DAVID

VISI
Visi merupakan suatu penggambaran tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan (Fred R. David, 2010). Pengertian yang lebih menekankan pada nilai visi dipaparkan oleh Malphurs (1999b) yaitu “visi adalah suatu gambaran yang jelas dan menantang akan masa depan suatu organisasi yang diyakini dapat tercapai dan harus tercapai”. Malphurs kembali menjelaskan mengapa sebuah visi sangat penting bagi organisasi antara lain: visi menjelaskan arah; visi membentuk persatuan; visi memfasilitasi fungsi; visi memperkuat kepemimpinan; visi memunculkan gairah; visi memelihara pengambilan resiko; visi menawarkan asupan; visi menciptakan energy; visi menyediakan tujuan; dan visi memotivasi rasa memberi.
Visi Kementerian Pekerjaan Umum:
“Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Andal untuk Mendukung Indonesia Sejahtera 2025”.
Visi tersebut merupakan sebuah gambaran yang akan diwujudkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun 2025, dimana infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman yang terbangun telah memenuhi kualifikasi teknis sesuai perkembangan dan kemajuan teknologi serta beroperasi secara optimal seiring dengan tuntutan kualitas kehidupan masyarakat. Makna dari infrastruktur bidang pekerjaan umum dan permukiman yang andal merupakan perwujudan dari tingkat ketersediaan dan pelayanan bidang pekerjaan umum dan permukiman yang penjabarannya meliputi:
Keyword
Penjabaran
Aspek legal
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman
1.       Sarana dan prasarana sumber daya air
2.       Pelayanan jalan
3.       Pelayanan air minum
4.       Pelayanan sarana prasarana sanitasi
5.       Bangunan gedung
6.       Semua infratrukstur berbasis penataan ruang
7.       Jasa konstruksi nasional
(Renstra Kementerian PU 2010)

Andal
1.       Kondisi dan fungsi sarana dan prasarana sumber daya air yang dapat memberikan pelayanan yang mendukung terwujudnya kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan;

2.       Pelayanan jalan yang memenuhi standar pelayanan minimum yang  mencakup aspek aksesibilitas (kemudahan pencapaian), mobilitas, kondisi jalan, keselamatan dan kecepatan tempuh rata-rata

3.       Pelayanan air minum yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas, dan kontinuitas yaitu penyediaan air minum yang memenuhi standar baku mutu dan kesehatan manusia dan dalam jumlah yang memadai serta jaminan pengaliran 24 (dua puluh empat) jam per hari

4.       Pelayanan prasarana dan sarana sanitasi yang terpadu dan menggunakan metode yang ramah lingkungan serta sesuai standar teknis

5.       Bangunan gedung yang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan

6.       Penyusunan program dan pelaksanaan pembangunan semua infrastruktur PU dan permukiman yang andal tersebut berbasis penataan ruang

7.       yang berdaya saing dan mampu menyelenggarakan pekerjaan konstruksi yang lebih efektif dan efisien

1.       Daya jangkau ke provinsi kabupaten, kota
Indonesia Sejahtera
cakupan pelayanan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman yang semakin luas, merata dan berkeadilan, sehingga tercipta kehidupan yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan


Dapat disimpulkan bahwa dari pernyataan visi diatas:
1        Hanya menjelaskan produk.
2        Makna dari visi tidak dapat diketahui secara sempurna jika tidak melihat paparan dalam dokumen rencana strategis.
3        Dengan adanya batas waktu di dalam pernyataan visi maka akan secara langsung mengakui bahwa visi tersebut tidak bertahan lama.
4        Visi juga cenderung tidak optimis dan tidak ada rasa kebanggaan diri didalamnya.

MISI
Misi adalah detil dari apa yang harus kita lakukan untuk mencapai visi organisasi. Sebuah misi menjelaskan tujuan organisasi, dan memberikan alasan mengapa organisasi melakukan kegiatannya (Bryson, 2004). Misi menciptakan situasi yang memelihara kebiasaan untuk fokus kepada hal-hal yang penting. Misi setidaknya memiliki sifat ketahanan (enduring) (Duncan, 1994). Misi memiliki dua sisi manfaat yaitu manfaat eksternal dan internal. Dari sisi eksternal misi organisasi memberikan informasi kepada stakeholder untuk menyatakan preferensi dan pendapatnya kepada organisasi. Secara internal, misi yang jelas mampu menyediakan dasar bagi manajemen untuk bertindak dan mengalokasikan sumber daya sesuai prioritas (Pieter van Stuijvenberg, 2003).
Misi Kementerian Pekerjaan Umum:
1.       Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari pembangunan nasional dan daerah serta keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan berkelanjutan.
2.       Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air.
3.       Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan.
4.       Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur permukiman yang terpadu, andal dan berkelanjutan.
5.       Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan menjamin adanya keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi, proses penyelenggaraan konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku sektor konstruksi tumbuh dan berkembang.
6.       Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan: IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria pendukung infrastruktur PU dan permukiman.
7.       Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance.
8.       Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN di lingkungan Kementerian PU dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan dan pengawasan profesional.


Analisis Misi menurut 9 komponen Fred R. David

MISSION STATEMENTS
MISSION STATEMENTS COMPONENTS (Fred R. David)
Customers
Product Or Services
Markets
Technology
Concern for survival, growth and profitability
Philosophy
Self-Concept
Concern for public image
Concern for employees
1
Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari pembangunan nasional dan daerah serta keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan berkelanjutan.




v

v


2
Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air.

v


v


v

3
Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan.
v
v


v


v

4
Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur permukiman yang terpadu, andal dan berkelanjutan.
v
v



v

v

5
Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan menjamin adanya keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi, proses penyelenggaraan konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku sektor konstruksi tumbuh dan berkembang.


v

v

v
v

6
Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan: IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria pendukung infrastruktur PU dan permukiman.



v

v



7
Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance.





v


v
8
Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN di lingkungan Kementerian PU dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan dan pengawasan profesional.





v


v

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 8 misi Kementerian Pekerjaan Umum:
Pada misi 1 komponen yang digambarkan yaitu
a         Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas, apakah perusahaan memiliki komitmen untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan keuangan yang baik ?
b        Konsep diri, apa kemampuan khusus atau keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan?

Pada misi 2 komponen yang digambarkan yaitu
a         Product, Apa produk baik berupa barang maupun jasa utama yang dihasilkan perusahaan, ?
b        Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas, dan apakah perusahaan memiliki komitmen untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan keuangan yang baik.?
c         Perhatian akan citra public, apakah perusahaan responsive terhadap pemikiran sosial, masyarakat, dan lingkungan ?

Pada misi 3 komponen yang digambarkan yaitu
a         Customer, pelanggan, Siapa pelanggan perusahaan ?
b        Product, Apa produk baik berupa barang maupun jasa utama yang dihasilkan perusahaan?
c         Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas, apakah perusahaan memiliki komitmen untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan keuangan yang baik ?
d        Perhatian akan citra public, apakah perusahaan responsive terhadap pemikiran sosial, masyarakat, dan lingkungan ?

Pada misi 4 komponen yang digambarkan yaitu
a         Customer, pelanggan, Siapa pelanggan perusahaan ?
b        Product, Apa produk baik berupa barang maupun jasa utama yang dihasilkan perusahaan?
c         Filosofi, apa dasar-dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas etika ?
d        Perhatian akan citra public, apakah perusahaan responsive terhadap pemikiran sosial, masyarakat, dan lingkungan ?

Pada misi 5 komponen yang digambarkan yaitu
a         Market, pasar, secara geografi, dimana perusahaan berkompetisi ?
b        Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas, apakah perusahaan memiliki komitmen untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan keuangan yang baik ?
c         Perhatian akan citra public, apakah perusahaan responsive terhadap pemikiran sosial, masyarakat, dan lingkungan ?
d        Konsep diri, apa kemampuan khusus atau keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan ?



Pada misi 6 komponen yang digambarkan yaitu
a         Filosofi, apa dasar-dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas etika ?
b        Technology, Apakah perusahaan menerapkan teknologi terbaru, tercanggih ? atau teknologi apa yang digunakan ?

Pada misi 7 komponen yang digambarkan yaitu
a         Filosofi, apa dasar-dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas etika ?
b        Perhatian akan karyawan, apakah karyawan dianggap dan diperlakukan sebagai aset yang berharga bagi perusahaan

Pada misi 8 komponen yang digambarkan yaitu
a         Filosofi, apa dasar-dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas etika ?
b        Perhatian akan karyawan, apakah karyawan dianggap dan diperlakukan sebagai aset yang berharga bagi perusahaan


KESIMPULAN
Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan. Perumusan strategi meliputi menentukan misi perusahaan, menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai, pengembangan strategis, dan penetapan pedoman kebijakan.
Dari pernyataan visi Kementerian Pekerjaan Umum yang tergambar:
1        Hanya menjelaskan produk.
2        Makna dari visi tidak dapat diketahui secara sempurna jika tidak melihat paparan dalam dokumen rencana strategis.
3        Dengan adanya batas waktu di dalam pernyataan visi maka akan secara langsung mengakui bahwa visi tersebut tidak bertahan lama.
4        Visi juga cenderung tidak optimis dan tidak ada rasa kebanggaan diri didalamnya.


Sedangkan untuk pernyataan misi,
1        Kemenpu terlihat terlalu fokus pada target.
2        Terlalu panjang dan detil (misi yang terlalu panjang kemungkinan disebabkan mandat informal yang harus diwujudkan dalam aktivitas organisasi misalnya persepsi publik atau himbauan Presiden atau hal-hal politik lainnya)
3        Sangat baik menjelaskan sisi manusia (Manusia di sini meliputi karyawan di organisasi, sektor swasta yang menjalankan kontrak pembangunan serta manusia pengguna infrastruktur).









DAFTAR PUSTAKA

Bryson, John M. 2004. Strategic Planning For Public And Nonprofit Organizations: A Guide to Strengthening  and Sustaining Organizational Achievement. Jossey-bass.
David, Fred R. 2011. Strategic Management : Concepts and Cases. 13th Edition. New Jersey : Prentice Hall.
Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1996.
Steiss, Alan Walter (1999). Strategic Management for the Public and Non Profit Organizations, Marcel Dekker Inc.
Stuijvenberg, Pieter van. 2003. The Process of Strategic Planning in Public Sector Organisations. Matt MacDonald.
Young, Richard D. Perspectives on Strategic Planning in the Public Sector.